Smart City dan Tantangan Penerapannya di Indonesia

Apa Itu Smart City?

Smart City menjadi sebuah konsep yang menjadi trend saat ini. Beberapa kabupaten dan kota kini ramai-ramai melabeli Kotanya sebagai kota yang telah menerapkan konsep Smart City. Lantas, apa itu sebenarnya Smart City? Apa saja elemen-elemen yang dimiliki kabupaten dan kota agar dapat mencapai level kota yang cerdas?

Smart city adalah suatu konsep pengembangan kota yang memanfaatkan teknologi agar kota tersebut mampu menjalankan roda kehidupannya secara efisien, mampu menyelesaikan masalah dan mewujudkan visi kotanya. Umumnya, kota yang menerapkan konsep smart city memiliki hal-hal seperti berikut ini:

  1. Berpandangan kepada ekonomi, penduduk, pemerintah, mobilitas dan lingkungan hidup.
  2. Memiliki kontrol dan mengintegrasikan seluruh infrastruktur yang ada di kota tersebut.
  3. Mampu menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis.
  4. Kota yang lebih efisien dan layak huni.
  5. Menggunakan smart computing dan fasilitasnya saling terhubung satu sama lain.

6 Dimensi Smart city

Umumnya, smart city memiliki 6 dimensi, yakni Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, Smart Mobility, dan Smart Governance.

Beberapa Contoh Kota di Indonesia yang mulai menerapkan konsep Smart City adalah kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi. Dalam smart governance, pemerintah kota Surabaya mengimplementasikan sistem keuangan daerah secara digital. Selain itu, Pemkot Surabaya juga memasang CCTV di 635 titik jalan. Tak lupa, penerapan smart mobility yang memiliki fungsi seperti intelligent transportation system. 

Sama halnya dengan Surabaya, Banyuwangi juga menerapkan enam dimensi smart city. Salah satu contoh penerapannya adalah smart government dimana pemerintah menyelenggarakan layanan pemerintah berbasis elektronik, sistem informasi keuangan secara online dan layanan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangununn (PBB) secara drive thru.

Tantangan Penerapan Smart City di Indonesia

(1) Isu Keamanan

Pembangunan smart city tidak lepas dari isu privacy. Integrasi berbagai elemen di setiap sudut kota akan melibatkan data dari setiap unit terkecilnya. Pengumpulan data ini bersifat pribadi dan sensitif. Diperlukan keterbukaan terkait data seperti apa saja yang akan diambil, bagaimana proses pengambilan datanya, apa tujuan pengambilan data tersebut hingga akan kemana data-data tersebut disebar.

(2) Kebutuhan Teknologi

Tantangan selanjutnya adalah penggunaan teknologi yang tepat guna. Pemanfaatan smart city cenderung dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi yang canggih. Namun, penggunaan teknologi yang tidak tepat guna tentu akan menghambat suatu kota  dalam mencapai kota yang cerdas. Karena, letak kesuksesan smart city sesungguhnya adalah pengambilan data di tempat dan dengan alat yang tepat untuk perencanaan dan pelayanan yang menyeluruh dan cepat.

(3) Digital Talent

Menteri komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam workshop pemanfaatan lulusan digital talent scholarship mengatakan bahwa Indonesia mengalami kesenjangan dari segi digital talent sekitar 9 juta orang dari tahun 2015 hingga 2030. Hal ini tentunya akan memunculkan tantangan tersendiri bagi kabupaten atau kota yang hendak mengadopsi konsep smart city.

Namun, Hal ini bisa diatasi dengan penggunaan pihak ketiga untuk percepatan implementasi smart city.

(4) Penerimaan Masyarakat

Masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan smartphone dan internet. Namun teknologi seperti Internet of Thing (IoT) masih kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Penerimaan masyarakat terhadap teknologi baru tentu  menjadi pertimbangan ketika membuat rencana smart city. Jika mayoritas masyarakat menolak, hal ini tentu akan menghambat rencana yang sudah disusun. Untuk mengurangi risiko tersebut, masyarakat perlu diberikan edukasi terkait pentingnya penerapan teknologi tersebut. Sehingga, akan muncul rasa penerimaan terhadap teknologi baru tersebut.

Peran Big Data dalam Pengembangan Smart City

Implementasi smart city cenderung mengarah kepada pemanfaatan big data. Tentunya, teknologi ini sangat penting karena akan banyak data yang diambil dari setiap unit di suatu kota sehingga diperlukan suatu teknololgi yang dapat menganalisis, mengintegrasi, dan bekerja secara real time. Data yang terkumpul nantinya akan dapat diolah sehingga menjadi suatu insight sebagai dasar pengambilan keputusan dan menentukan langkah-langkah yang strategis.

Untuk itu, Big Box sebagai penyedia layanan end-to-end big data platform hadir guna memberikan solusi dalam penerapan dan pengembangan smart city dengan teknologi big data secara komprehensif. Hubungi tim kami dengan mengklik link berikut:  

Referensi:

  1. Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR
  2. Jakarta Smart City
  3. Kabar24
  4. Tantangan Mewujudkan Smart City di Indonesia olehh Ahmad Baikuni Perdana
0 Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Hak cipta © 2021 BigBox. Hak cipta dilindungi Undang-undang. Berbagai merek dagang dipegang oleh pemiliknya masing-masing. Kebijakan Privasi  |  Syarat & Ketentuan

CONTACT US

We're not around right now. But you can send us an email and we'll get back to you, asap.

Sending

Log in with your credentials

or    

Forgot your details?

Create Account